BEMU Harus Dekat Dengan Masyarakat

Diposting oleh Partai Boenga

Jumat, 7 September 2007

Aula Madya, UINJKTOnline—Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta harus memiliki kepekaan terhadap persoalan yang menghimpit masyarakat. Karena itu, program yang dicanangkan BEMU periode selanjutnya harus dekat dengan masyarakat.

"Problematika yang menghimpit kehidupan masyarakat sangat banyak. Sudah sepatutnya BEM di masa yang akan datang dapat lebih berbicara banyak dalam melihat sisi kehidupan masyarakat” tukas Ketua Kongres Mahasiswa UIN Jakarta (KMU) Rio Hadi Saputra, saat menjadi panelis dalam acara Debat Kandidat Calon Presiden BEM UIN Jakarta periode 2007/2008 di Aula Madya, Jum’at (7/9).

Hadir pula sebagai panelis seluruh pemangu jabatan Student Government periode 2006/2007 seperti Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UIN Jakarta Adi Rohadi, dan Presiden BEM UIN Jakarta periode 2006/2007 Syukron Jamal . Acara Debat Kandidat Calon Presiden BEM UIN Jakarta ini diawali dengan sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Luthfi dan dimoderatori Herdi Jaya Kusuma

BEMU periode mendatang, lanjut Rio, harus mampu membuat program yang menyentuh sendi-sendi masyarakat karena selama ini program BEM selalu identik dengan acara seremonial seperti; seminar, lokakarya, dan workshop.

Menanggapi pernyataan Rio, dalam pemaparan visi-misi, calon presiden dari Partai Intelektual Muslim (PIM) Burhanuddin mengatakan, ia akan melakukan advokasi mengajak mahasiswa secara berkesinambungan dalam menghidupkan kembali eksistensi BEM sebagai duta masyarakat yang selama ini dirasakannya kurang maksimal.

“Kalau terpilih, kami akan membentuk semacam Student Potensial Centre yang nantinya akan memberikan edukasi sosial politik yang berbasis pengabdian masyarakat. Kami juga akan membuka ruang gerak mahasiswi sebagai garda terdepan perjuangan kaum perempuan untuk turut serta mewujudkan UIN Jakarta menjadi kampus yang nyaman, dan santun” papar Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi yang memiliki motto “Sepenuh Hati Untuk Perubahan” dalam setiap kegiatan kampanyenya.

Kandidat lainnya, Nur Yasin dari Partai Boenga mengaku, ia akan menitik beratkan pergerakan mahasiswa dibanding hanya penyampaian visi dan misi secara teoritis. Ia mengaku kecewa dengan pucuk pimpinan BEM UIN Jakarta yang lupa bahwa mahasiswa merupakan agen of change (agen perubahan) yang dinanti pengabdiannya di mata masyarakat.

“Yang menjadi perhatian saya adalah pergerakan mahasiswa selama ini yang kurang maksimal. Kita seharusnya dapat menjadi gerbong dalam pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing” tegas mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat ini dengan semangat.

Sementara itu, Dalam sambutannya, Ketua KPU berharap dengan diselenggarakannya acara yang merupakan salah satu agenda dalam Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Kampus ini menjadi pembelajaran demokrasi yang positif bagi mahasiswa.

“Para kandidat seharusnya dapat melihat permasalahan yang menghimpit mahasiswa dengan pandangan yang substansial. Siapapun kandidat yang terpilih akan membawa amanah dan nama baik civitas akademika UIN Jakarta”ujarnya saat menutup sambutan.


Penulis : Luthfi Destianto Solihin (deztian.blogspot.com)

*****

0 komentar: